Jumat, 03 Agustus 2012

Human Thought #1

Stuck In The Moment


Pernah kepikiran gak sih sama kita kalo dari kecil kalo kita udah didoktrin buat lebih sering pake otak kiri kita dibanding otak kanan kita? Hem buat yang belum tahu perbedaan fungsi otak kiri sama otak kanan: kalo otak kanan lebih dominan berhubungan sama kemampuan menulis, menghitung, membaca, logika, rasio dan merupakan pusat matematika, kalo otak kanan berhubungan sama kemampuan kita berkomunikasi, sosialisasi, kemampuan intuitif, menggambar, menyanyi, dan merupakan pusat kreatifitas.

Dan seperti yang sudah saya sampaikan di atas, tanpa kita sadari sedari kecil kita sudah didoktrin untuk lebih dominan menggunakan otak kiri kita dibanding dengan otak kanan kita. Sejak memasuki bangku sekolah, guru kita lebih sering memberi kita tugas mengerjakan soal matematika yang rumit dibanding membuat gambar yang indah dan menyenangkan. Guru-guru kita juga sedikit memberikan ruang gerak bagi kita untuk mengekspresikan hasrat kita dalam berseni dan justru lebih banyak memberika kita tugas dan PR. Hingga akhirnya, ketika kita disuruh menggambar pemandangan, kita akan stuck dengan menggambar dua buah gunung dengan matahari di tengahnya. Ataupun ketika kita disuruh mengarang bebas, kita juga akan stuck dengan mulai menuliskan kalimat "Pada suatu hari....." pada karangan kita. 

Jika hal ini terus dibiarkan, ke depannya generasi bangsa Indonesia akan menjadi generasi yang dibelenggu oleh suatu aturan yang mengikat mereka. Mereka akan terjebak pada kehidupan yang terlalu teratur dan monoton. Mereka juga akan menjadi pribadi yang  takut akan sesuatu yang baru. Karena mereka berpikir dengan logika mereka. Terlalu banyak pertimbangan jika mereka ingin memulai sesuatu yang baru. Ini yang nantinya akan membuat Indonesia menjadi Stuck In The Moment.

Sebenarnya kita juga perlu lebih banyak orang yang lebih dominan menggunakan otak kanan. Orang seperti mereka  cenderung berpikir bebas, skeptis, liar, berjiwa pemimpin, dan selalu mempunyai inovasi baru pada berbagai bidang. Karena mereka berpikir mengunakan imajinasi mereka. Bukan dengan logika mereka. Mereka tidak pernah takut dengan resiko yang akan terjadi, meskipun artinya bukan tanpa pertimbangan.

Oke. Mungkin otak kiri dan otak kanan punya peranan masing-masing. Seperti mata kiri dan mata kanan kita yang berkedip secara bersamaan. Coba kita bayangkan apa jadinya jika hanya mata kirikita yang dapat berkedip, sednagkan mata kanan kita tidak? akan terjadi suatu kepincangan bukan?

Untuk itu, mari mulai membangun generasi bangsa menjadi pribadi yang tidak hanya pandai berhitung, tapi juga pandai berimajinasi dan peka akan lingkungan sekitar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar