Jumat, 03 Agustus 2012

video clip!

Owl City ft. Carly Rae Jepsen - Good Time 

The cheerful song :D



Human Thought #2

Skills or Tittle ?


Skills or Tittle? Lebih mentingin kemampuan atau gelar? Itu mungkin sama saja jika kita menanyakan lebih baik masuk D3 atau S1? 

Yap. Seperti yang kita tahu, kalo di D3 kita lebih banyak dididik untuk mengasah kemampuan atau skill kita akan suatu bidang. Sedangkan di S1 kita lebih banyak dididik untuk mengasah kemampuan kita dalam berpikir dan menganalisa, karena di S1 kita lebih banyak diajarkan keilmuan dari pada pengasahan skill.

Sebenernya gak terlalu mencolok perbedaan antara D3 dan S1. Yang menjadi permasalahan adalah kebanyakan orang Indonesia lebih memandang tinggi orang lulusan S1 dibanding mereka yang lulusan D3. Tapi ini kan sudah 2012. Apa pandangan itu masih berlaku? Jawabannya: TIDAK!

Mau gak mau kita sekarang sudah dihadapkan pada era globalisasi. Di mana setiap orang di penjuru dunia bebas mencari pekerjaan di negara manapun yang mereka inginkan tanpa perlu mengalami kesulitan. Itu artinya, persaingan dunia kerja akan semakin ketat. Dan itu juga terjadi di negara kita, Indonesia. Dampaknya, saingan kita untuk mendapatkan pekerjaan bukan hanya dari orang Indonesia sendir, tapi juga dari bangsa asing. Fyuh~

Tak bisa kita pungkiri, kalo orang asing lebih unggul dari bangsa kita. Kenapa? Jawabannya simple. Karena Skill mereka jauh di atas kita. Mereka cenderung lebih mengasah skill mereka dengan memperbanyak kegiatan yang berhubungan dengan bidang mereka, dibanding berkutat dengan buku dan bangku di kampus. Otomatis, kemampuan mereka menjadi makin terasah dan jam terbang mereka menjadi lebih tinggi dibanding dengan orang Indonesia.

Mungkin kita masih berpikir bahwa gelar dan darimana kampus kita berasal menjadi modal utama dalam meraih pekerjaan kartena kita menganggap perusahaan masih membutuihkan tenaga kerja dengan kriteria seperti itu. Tapi mau sampai kapan kita cuma mengandalkan gelar tanpa adanya skill yang memadai? Ini jaman globalisasi bung.

Ya intinya sih mau D3 atau S1 sama saja. Toh yang membedakan mereka nantinya adalah sejauh mana skill mereka dapat diandalkan dalam menghadapi persaingan dunia kerja yang semakin hari semakin ketat. 

Human Thought #1

Stuck In The Moment


Pernah kepikiran gak sih sama kita kalo dari kecil kalo kita udah didoktrin buat lebih sering pake otak kiri kita dibanding otak kanan kita? Hem buat yang belum tahu perbedaan fungsi otak kiri sama otak kanan: kalo otak kanan lebih dominan berhubungan sama kemampuan menulis, menghitung, membaca, logika, rasio dan merupakan pusat matematika, kalo otak kanan berhubungan sama kemampuan kita berkomunikasi, sosialisasi, kemampuan intuitif, menggambar, menyanyi, dan merupakan pusat kreatifitas.

Dan seperti yang sudah saya sampaikan di atas, tanpa kita sadari sedari kecil kita sudah didoktrin untuk lebih dominan menggunakan otak kiri kita dibanding dengan otak kanan kita. Sejak memasuki bangku sekolah, guru kita lebih sering memberi kita tugas mengerjakan soal matematika yang rumit dibanding membuat gambar yang indah dan menyenangkan. Guru-guru kita juga sedikit memberikan ruang gerak bagi kita untuk mengekspresikan hasrat kita dalam berseni dan justru lebih banyak memberika kita tugas dan PR. Hingga akhirnya, ketika kita disuruh menggambar pemandangan, kita akan stuck dengan menggambar dua buah gunung dengan matahari di tengahnya. Ataupun ketika kita disuruh mengarang bebas, kita juga akan stuck dengan mulai menuliskan kalimat "Pada suatu hari....." pada karangan kita. 

Jika hal ini terus dibiarkan, ke depannya generasi bangsa Indonesia akan menjadi generasi yang dibelenggu oleh suatu aturan yang mengikat mereka. Mereka akan terjebak pada kehidupan yang terlalu teratur dan monoton. Mereka juga akan menjadi pribadi yang  takut akan sesuatu yang baru. Karena mereka berpikir dengan logika mereka. Terlalu banyak pertimbangan jika mereka ingin memulai sesuatu yang baru. Ini yang nantinya akan membuat Indonesia menjadi Stuck In The Moment.

Sebenarnya kita juga perlu lebih banyak orang yang lebih dominan menggunakan otak kanan. Orang seperti mereka  cenderung berpikir bebas, skeptis, liar, berjiwa pemimpin, dan selalu mempunyai inovasi baru pada berbagai bidang. Karena mereka berpikir mengunakan imajinasi mereka. Bukan dengan logika mereka. Mereka tidak pernah takut dengan resiko yang akan terjadi, meskipun artinya bukan tanpa pertimbangan.

Oke. Mungkin otak kiri dan otak kanan punya peranan masing-masing. Seperti mata kiri dan mata kanan kita yang berkedip secara bersamaan. Coba kita bayangkan apa jadinya jika hanya mata kirikita yang dapat berkedip, sednagkan mata kanan kita tidak? akan terjadi suatu kepincangan bukan?

Untuk itu, mari mulai membangun generasi bangsa menjadi pribadi yang tidak hanya pandai berhitung, tapi juga pandai berimajinasi dan peka akan lingkungan sekitar.